Halaqah 06: Cara Beriman dengan Takdir (Bagian 3)
Materi HSI pada halaqah ke-6 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang cara beriman dengan takdir Allah bagian 3.
Selain beriman dengan penulisan takdir azali yang mencakup seluruh perkara, maka para ulama menyebutkan bahwa termasuk beriman dengan penulisan takdir adalah beriman dengan beberapa jenis penulisan takdir yang lain, yang merupakan bagian dari penulisan takdir azali.
⑴ Takdir Umri
Yaitu penulisan takdir seseorang di awal umurnya ketika di dalam rahim ibunya. Ditulis rezeki, ajal, amalan, kesengsaraan dia, dan kebahagiaannya.
Dalilnya adalah hadits Abdullah Ibnu Mas’ud radiallahu ‘anhu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaanya di perut ibunya selama 40 hari, kemudian di dalamnya sebagai segumpal darah selama 40 hari, kemudian di dalamnya sebagai segumpal daging selama 40 hari, kemudian diutus seorang Malaikat kemudian meniup nyawa di dalamnya dan diperintahkan dengan 4 kalimat yaitu menulis rezekinya, ajalnya, amalannya, dan apakah dia sengsara atau orang yang bahagia.”
[HR Al Bukhari dan Muslim]
⑵ Takdir Hauli
Yaitu takdir khusus kejadian selama satu tahun ditentukan di malam Lailatul Qadar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah turunkan Al Qur’an pada malam yang berbarakah. Sesungguhnya Kami memberikan peringatan, di dalamnya dipisahkan seluruh perkara yang kokoh.”
⑶ Takdir Yaumi
Yaitu pelaksanaan apa yang sudah ditulis pada waktu yang sudah ditentukan.
Dalilnya adalah firman Allah,
“Setiap hari Dia (Allah) dalam sebuah urusan.”
Diantara urusan Allah adalah mengampuni dosa, menciptakan, melenyapkan, menghidupkan, mematikan, memuliakan dan menghinakan, memberi dan menahan, dll.
Dan perlu diketahui bahwa Takdir Yaumi, Hauli, dan Umri tidak keluar dari apa yang sudah tertulis di dalam takdir azali.
⑴ Takdir Umri
Yaitu penulisan takdir seseorang di awal umurnya ketika di dalam rahim ibunya. Ditulis rezeki, ajal, amalan, kesengsaraan dia, dan kebahagiaannya.
Dalilnya adalah hadits Abdullah Ibnu Mas’ud radiallahu ‘anhu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، ثُمَّ يَكُوْنُ في ذلك عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ في ذلك مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ،
(رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaanya di perut ibunya selama 40 hari, kemudian di dalamnya sebagai segumpal darah selama 40 hari, kemudian di dalamnya sebagai segumpal daging selama 40 hari, kemudian diutus seorang Malaikat kemudian meniup nyawa di dalamnya dan diperintahkan dengan 4 kalimat yaitu menulis rezekinya, ajalnya, amalannya, dan apakah dia sengsara atau orang yang bahagia.”
[HR Al Bukhari dan Muslim]
⑵ Takdir Hauli
Yaitu takdir khusus kejadian selama satu tahun ditentukan di malam Lailatul Qadar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
[QS Ad-Dukhan 3- 4] فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah turunkan Al Qur’an pada malam yang berbarakah. Sesungguhnya Kami memberikan peringatan, di dalamnya dipisahkan seluruh perkara yang kokoh.”
⑶ Takdir Yaumi
Yaitu pelaksanaan apa yang sudah ditulis pada waktu yang sudah ditentukan.
Dalilnya adalah firman Allah,
.. ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
[QS Ar-Rahman 29] “Setiap hari Dia (Allah) dalam sebuah urusan.”
Diantara urusan Allah adalah mengampuni dosa, menciptakan, melenyapkan, menghidupkan, mematikan, memuliakan dan menghinakan, memberi dan menahan, dll.
Dan perlu diketahui bahwa Takdir Yaumi, Hauli, dan Umri tidak keluar dari apa yang sudah tertulis di dalam takdir azali.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Dengan Takdir Allah]