Halaqah 25: Bab 02 Wujubul Islam – Pembahasan Dalil Kedelapan Atsar dari Ibnu Mas’ud Radhiyallohu ‘Anhu
Halaqah yang ke-25 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.
Beliau mengatakan,
وقال أنبأنا ابن عيينة
Dan berkata Muhammad Ibnu Wodha di dalam kitab al Bida wa nahyi anha
أنبأنا ابن عيينة عن مجالد عن الشعبي عن مسروق قال: قال عبد الله يعني ابن مسعود
Dengan sanad ini berkata Abdullah (yakni Ibnu Mas’ud)
لَيْسَ عامٌ إلاّ والَّذي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ، لا أَقُول عامٌ أَمْطَرُ مِنْ عَامٍ، ولا عَامٌ أَخْصَبُ مِنْ عَامٍ، ولا أَمِيرٌ خَيْرٌ مِنْ أميرٍ، ولكن ذَهَابُ عُلَمائِكُم وخِيَارِكُم ثُمَّ يَحْدُثُ أَقْوَامٌ يَقِيسُونَ الأُمُورَ بآرَائِهِم فَيُهْدَمُ الإسْلامُ وَيُثْلَمُ. .
Tidak tahun kecuali yang setelahnya itu lebih jelek daripada tahun tersebut; semakin kesana itu zaman (keadaan) semakin parah.
Dan ucapan Abdullah Ibnu Mas’ud ini berdasarkan apa yang beliau dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, karena di dalam sebuah hadits juga pernah diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang demikian (HR Imam Ath Tirmidzi)
ما من عام إلاّ الَّذي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ،
Dan ini adalah perkara yang ghoib & tidak mungkin perkara yang ghaib diketahui oleh Abdullah bin Mas’ud, pasti beliau mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian yang setelahnya beliau menjelaskan disini,
لا أقول عام أمطر من عام
Aku tidak mengatakan bahwasanya tahun ini lebih subur daripada tahun depan
ولا أمير خير من أمير
Dan bukan maksudku Amir (pemimpin) sekarang lebih baik daripada pemimpin yang akan datang.
Ini bukan masalah dunia yang disebutkan – شَرٌّ – disini mungkin secara duniawi tahun depan lebih baik dari tahun sekarang, tahun depan lebih maju tekhnologinya daripada tahun ini, bukan itu yang beliau inginkan bukan masalah pemimpin bukan masalah kesuburan tanah mungkin masalah kesuburan tanah tahun depan lebih subur atau pemimpin tahun depan lebih baik daripada tahun ini (bukan itu yang beliau maksudkan) maksud beliau adalah dari sisi agama
لكن ذهاب علمائكم وخياركم،
Bagaimana semakin jelek, karena ulama akan segera pergi, satu persatu ulama dengan ilmu yang dimiliki dia akan meninggal dunia – وخياركم -dan orang² yang menjadi pilihan diantara kalian orang² baik diantara kalian juga akan meninggal dunia. Inilah yang menjadikan tahun setelahnya lebih jelek, tahun sebelumnya ketika masih ada syaikh Fulan, Ulama fulan, perasaan indah dunia terasa bercahaya terang benderang, ketika kita tidak tahu kita bertanya tapi ketika beliau sudah meninggal dunia maka perkaranya lain, terasa lebih gelap.
Demikian pula – خيار – yaitu orang² yang sholeh ini juga menjadi perhiasan dunia. Jadi perhiasan dunia adalah para ulama dan juga orang² sholeh, para ulama & ahli ibadah sebagaimana perhiasan langit adalah bintang² & juga bulan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
فَضْل العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلَى سَائِرِ الكَوَاكِبِ
Alim dan juga abid ini adalah perhiasan dunia, Qomar dan Sairul kawakib ini juga perhiasan langit.
Kemudian,
ثم يحدث أقوام
Kalau mereka sudah meninggal dunia (orang yang shaleh, para Ulama meninggal dunia) maka datanglah kaum² yang mereka mengqiyaskan perkara² dengan ro’yu mereka, jadi tidak kembali kepada ulama(karena sudah meninggal) tapi mereka berbicara mengqiyaskan perkara dengan ra’yu² mereka, dengan hanya sekedar pendapat² mereka, tidak berdasarkan ilmu karena mereka bukan ulama,
فيهدم الإسلام ويثلم
Sehingga Islam menjadi hancur – ويثلم -dan dia menjadi bocor, Yutslam artinya ada kholalnya/kebocorannya disebabkan oleh orang² ini yaitu orang² yang mengqiyaskan perkara² dengan ro’yu² mereka yaitu Ulama Usu (yang mereka diulamakan oleh sebagian orang kemudian ditanya kemudian menjawab tanpa ilmu sehingga mereka sesat,dan juga menyesatkan orang lain).
Ini yang menjadikan Islam mundur dan menjadi Islam ini ada kholalnya/kebocorannya. Bagaimana kita menanggulangi ini semua, caranya masing² dari kita harus berpegang teguh dengan Islam, kalau masing² dari kita meskipun para Ulama kita meninggal dunia & bermunculan orang² yang diulamakan kemudian mereka berbicara dengan hawa nafsunya kalau kita masing² kokoh dengan keIslaman kita, menuntut Ilmu, mengamalkan ilmu, mengamalkan Islam, maka ini diharapkan menjadi sebuah cara untuk menanggulangi dan menghadapi orang² yang Yaqisun al Umuro, ini maksud beliau, oleh karena itu ucapan Abdullah bin Masud ini juga menjadi dorongan bagi kita untuk berpegang teguh dengan Islam karena setiap tahun itu akan datang tahun yang lebih jelek dari sisi agamanya maka cara kita untuk menanggulanginya, menghadapi orang² yang berfatwa tanpa Ilmu, orang² yang merusak agama ini dengan fatwa² mereka dan juga ra’yu² adalah dengan cara kita kembali Islam yang murni yang dibawa oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan ini menunjukan tentang kewajiban kembali kepada Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga dimaksudkan ucapan Abdullah ibn Masud ini di dalam Bab Wujubi al Islam.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]