Halaqah 06: Penjelasan Pokok Kedua Kitab Ushulussittah (Bagian 01)
Materi HSI pada halaqah ke-6 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab kitab Ushulussittah adalah tentang penjelasan pokok kedua kitab Ushulussittah bagian 1.
Kemudian beliau (rahimahullah) mengatakan:
ألْأَصْلُ الثَّانِيْ :
أَمَرَ اللهُ بِالاجْتِمَاعِ فِي الدِّيْنِ وَنَهَى عَنِ التَّفَرُّقِ، فَبَيَّنَ اللهُ هَذَا بَيَانًا شَافِيًا تَفْهَمُهُ الْعَوَامُّ
• Pokok yang kedua:
Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk bersatu berkumpul didalam agama dan melarang kita untuk saling berpecah belah.
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan perkara ini (yaitu) perintah untuk bersatu, berkumpul dan larangan berpecah belah didalam Al Quran dengan penjelasan yang sangat jelas dipahami oleh orang awam sekalipun.
Artinya apa yang Allah perintahkan tersebut bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami.
Ayat-ayat yang menjelaskan perintah untuk bersatu adalah ayat-ayat yang jelas dipahami oleh orang yang awam maupun orang yang cerdas (semuanya bisa memahami tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini).
Dalil perintah Allah didalam Al Qur’an, diantaranya:
⑴ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”(QS. Ali Imran: 102)
⑵ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ……
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali Imran: 103)
⇒ Hablullah artinya dengan Al Qur’an
Semuanya diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk berpegang teguh dengan Al Qur’an dan janganlah kalian saling berpecah belah. Jelas ayat ini menunjukkan kepada kita tentang perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala supaya kita bersatu, berpegang teguh dengan Al Qur’an, As Sunnah dan dengan agama ini.
Dan jelas menunjukkan tentang larangan berpecah belah didalam agama karena Allah berfirman,
وَلَا تَفَرَّقُوا۟
“Dan janganlah kalian saling berpecah belah.”
⇒ Orang awampun memahami tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ini.
⑶ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُوا۟ وَٱخْتَلَفُوا۟ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْبَيِّنَـٰتُ ۚ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌۭ
“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang saling berpecah belah (bercerai berai) dan berselisih setelah datang kepada mereka al bayyinat (keterangan yang jelas, dalil yang jelas). Dan merekalah orang-orang yang mendapat adzab yang pedih. (QS. Ali Imran: 105)
Allah mengatakan, “Janganlah kalian seperti orang-orang yang berpecah belah dan berikhtilaf setelah datang kepadanya al bayyinat keterangan yang jelas (dalil yang jelas).”
Dan orang yang berpecah belah dan berselisih, padahal sudah mengetahui dalilnya maka ini mendapatkan ancaman adzab dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
⑷ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ
“Allah telah mensyari’atkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya.” (QS. Asy Syura: 13)
Perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ini (diwahyukan oleh Allah) kepada Nuh, kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam kepada Ibrahim, Musa dan Isa supaya kita menjalankan agama ini dan supaya kita tidak saling berselisih dan berpecah belah diantara kita.
⑸ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمۡ وَكَانُواْ شِيَعٗا لَّسۡتَ مِنۡهُمۡ فِي شَيۡءٍۚ إِنَّمَآ أَمۡرُهُمۡ إِلَى ٱللَّهِ
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, sedikit pun bukan tanggung jawabmu (Muhammad) atas mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) kepada Allah.” (QS. Al An’am: 159)
Banyak ayat didalam Al Qur’an yang menunjukkan tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita agar bersatu didalam agama Allah, bersatu didalam hak, bersatu didalam berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dan larangan untuk berpecah belah didalam agama ini.
⇒ Orang yang awam sekalipun mereka memahami tentang perkara ini.
Oleh karena itu beliau (rahimahullah) mengatakan:
“Ayat-ayat ini dipahami oleh orang-orang awam sekalipun apalagi oleh para ulama dan para penuntut ilmu.”
Kemudian beliau (rahimahullah) mengatakan:
وَنَهَانَا أَنْ نَكُوْنَ كَالذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا قَبْلَنَا فَهَلَكُوْا
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang kita, menjadi orang-orang yang berselisih (berpecah belah) seperti orang-orang sebelum kita.
Mereka (orang-orang Yahudi dan Nashrani) berselisih (berpecah belah) didalam agama mereka, sehingga akhirnya mereka hancur dan dihancurkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sebab perselisihan mereka.
Dan didalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam menerangkan bahwasanya, “Orang-orang Yahudi telah berselisih dan berpecah belah menjadi 71 golongan, orang-orang Nashrani 72 golongan, dan umatku kata beliau akan berpecah belah menjadi 73 golongan.”
⇒ Dan kita dilarang untuk mengikuti jalan orang-orang Yahudi dan Nashrani.
Tidaklah beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam menerangkan dan mengabarkan kepada kita tentang perpecahan orang-orang Yahudi dan Nashrani kecuali diantaranya adalah untuk mengingatkan kita, jangan sampai kita terpelosok didalam apa yang mereka sesat didalamnya.
Orang-orang Yahudi dan Nashrani berpecah belah didalam agamanya dan kita dilarang untuk mengikuti kesesatan mereka didalam berpecah belah ini.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Ushulussittah]