Halaqah 02: Pengantar Al Ushulu Ats Tsalatsah Bagian 2 Tafsir Basmallah
Materi HSI pada halaqah ke-2 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang pengantar Al Ushul Ats Tsalatsah bagian 2 tafsir Basmallah.
Dan sebelum beliau memulai membahas tentang Tiga Landasan Utama, sebelumnya beliau memberikan muqoddimah dari kitab ini, pembukaan yang sangat bermanfaat.
Beliau menyebutkan di awal muqoddimahnya tentang tafsir dari surat Al ‘Ashr. Beliau mengatakan,
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut nama Allah, الرحمن, الرحيم
Dan di sini beliau memulai kitabnya dengan basmallah karena mengikuti Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika Allah memulai kitab-Nya yaitu Al-Qur’an dengan Basmallah, demikian pula mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika Beliau mengirim surat-surat dakwah kepada sebagian raja-raja para penguasa yang ada di zaman Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau memulai suratnya dengan Basmalah.
Dan ب di dalam kalimat Bismillah ini adalah ب Al Isti’anah. ب yang isinya memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bismillah, ismullah nama Allah, maksudnya adalah nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ism di sini adalah mufrod. Di dalam bahasa Arab yaitu kalimat yang tunggal (kata yang tunggal) apabila disandarkan maka ini adalah mencakup seluruh nama. Jadi tidak hanya mencakup satu nama Allah saja tetapi mencakup seluruh Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dinamakan dengan Al Asmaul Husna.
Apabila seseorang mengatakan bismillah berarti dia telah beristi’anah/memohon pertolongan dengan menyebut seluruh nama Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan hanya Lafdzul Jalalah yaitu Allah, bukan hanya – الرحمن- bukan hanya – الرحيم – tetapi dengan seluruh nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Lafdzul jalalah Allah adalah nama Allah yang paling a’dzom/yang paling besar, di mana nama-nama yang lain ini disandarkan kepada Lafdzul jalalah ini .
Seseorang mengatakan – الرحمن – adalah nama diantara nama-nama Allah, – الرحيم – adalah nama diantara nama-nama Allah.
Dan tidak mengatakan Allah adalah nama diantara nama-nama – الرحمن – karena Lafdzul jalalah yaitu Allah adalah nama yang paling besar.
Nama-nama yang lain yaitu الرحمن, الرحيم, المالك, القدوس, السلام, العزيز nama-nama yang lain disandarkan kepada Lafdzul jalalah ini.
Dan Allah atau Lafdzul jalalah berasal dari Al Ilaah atau Al Uluhah yang artinya adalah ibadah. Allah adalah al Ma’luh dan arti al Ma’luh adalah al Ma’bud, yang disembah.
وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ
Dan Dia adalah Allah (yang disembah) baik di langit maupun di bumi.
Di langit disembah oleh para Malaikat dan di bumi disembah oleh orang-orang yang beriman.
– الرحمن – yang artinya adalah Yang Maha Penyayang, diambil dari kata Rahmah (kasih sayang). Allah Subhanahu wa Ta’ala diantaranya namanya adalah – الرحمن – dan tidak boleh makhluk memiliki nama – الرحمن – yang mengandung sifat Rahmah.
Demikian pula – الرحيم -artinya adalah Maha Penyayang dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sifat Rahmah.
Dan perbedaan antara – الرحمن – dengan – الرحيم – diantaranya disebutkan oleh para ulama bahwasanya- الرحمن – mengandung sifat Rahmah yang menyeluruh untuk seluruh makhluk-Nya termasuk diantaranya orang-orang kafir.
Mereka mendapatkan rizki, makanan, harta, minuman, rizki anak, istri ini semua adalah bagian dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun bukan khusus orang yang beriman. Allah berikan juga kepada orang-orang yang kafir.
Adapun – الرحيم – maka mengandung sifat Rahmah yang khusus untuk orang-orang yang beriman, seperti misalnya hidayah, petunjuk kepada jalan yang lurus, nikmat keimanan, nikmat beramal sholeh.
Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
[QS Al-Ahzaab 43]
Dan Allah Subhanahu wa Taala Rahim kepada orang-orang yang beriman.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah]