Halaqah 10: Cara Beriman kepada Para Rasul (Bagian 8)
Materi HSI pada halaqah ke-10 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang cara beriman dengan para Rasul bagian 8. Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah keyakinan yang mendalam bahwasanya Allah telah memberikan beberapa keistimewaan bagi para Nabi dan Rasul.
Di antaranya:
1. Wahyu
Allah berfirman,
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ…
[QS An-Nisa’ 163] “Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami wahyukan kepada Nuh dan Nabi-Nabi setelah dia.”
Dan diantara keistimewaan para Nabi apabila meninggal dunia tidak diwarisi, dan keluarganya tidak berhak untuk mewarisi hartanya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ
“Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggalkan adalah shodaqoh.” [HR Al Bukhori & Muslim]
Yang dimaksud dengan kami disini adalah seluruh para Nabi.
Oleh karena itu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dan datang Fathimah kepada Abu Bakar As Siddiq untuk mengambil warisannya, maka Abu Bakar mengabarkan kepada Fathimah dengan hadits ini.
Diantara kelebihan dan keistimewaan para Nabi, bahwa Nabi dikubur di tempat dia meninggal dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
سنن الترمذي (١٠١٨): ما قبض الله نبيا إلا في الموضع الذي يحب أن يدفن فيه.
“Tidaklah Allah mencabut nyawa seorang Nabi kecuali di tempat yang dia senang untuk dikuburkan di tempat tersebut.“ [Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani rahimahullah].
Diantara keistimewaan para Nabi bahwa tanah tidak akan memakan jasad para Nabi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إن الله عز وجل حرم على الأرض أجساد الأنبياء
”Sesungguhnya Allah azza wajalla mengharamkan atas bumi supaya dia tidak memakan jasad-jasad para Nabi.” [HR Abu Dawud, An Nasai, dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani rahimahullah].
Diantara keistimewaan mereka bahwa mereka terjaga dari dosa besar atau maksum dan telah berlalu pembahasan tentang hal ini pada halaqah yang ke enam.
Dan diantara keistimewaan para Nabi bahwa para Nabi tidur matanya tetapi tidak tidur hatinya.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
والنبي صلى الله عليه وسلم نائمة عيناه ولاينام قلبه وكذلك الأنبياء تنام أعينهم ولاتنام قلوبهم
“Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidur kedua matanya dan tidak tidur hatinya, dan demikianlah para Nabi tidur mata -mata mereka dan hati-hati mereka tidak tidur.” [HR Al Bukhori]
Dan diantara keutamaan para Nabi bahwa para Nabi hidup di dalam kuburan mereka dalam keadaan shalat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
الانبياء احياء فى قبورهم يصلون
“Para Nabi mereka dalam keadaan hidup di dalam kuburan-kuburan mereka dalam keadaan mereka melakukan shalat.”
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Rasul Allah]