Halaqah 14: Penjelasan Kaidah Ke Dua Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 3)
Materi HSI pada halaqah ke-14 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah kedua kitab Qawaidul Arba bagian 3.
Kemudian beliau mengatakan,
وَدَلِيلُ الشَّفَاعَةِ،
Dan dalil tentang syafa’at (dalil bahwasanya mereka menyembah sesembahan-sesembahan tersebut tujuannya adalah untuk mencari syafa’at),
قَوْلُهُ تَعَالَ
adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
[Surat Yunus 18]
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ
Dan mereka (orang-orang Quraisy) menyembah kepada selain Allah
مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ
sesuatu yang tidak memberikan mudhorot kepada mereka dan juga tidak memberikan manfaat.
Seharusnya seseorang apabila ingin menyembah, menyembah sesuatu yang memberikan manfaat dan memberikan mudhorot, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di tangan-Nya lah manfaat dan juga mudhorot.
Namun orang-orang musyrikin menyembah kepada selain Allah, sesuatu yang sama sekali tidak memberikan manfaat dan juga tidak bisa memberikan mudhorot.
وَيَقُولُونَ هَٰٓؤُلَآءِ شُفَعَٰٓؤُنَا عِندَ ٱللَّهِ
Ketika mereka ditanya kenapa mereka menyembah kepada sesembahan-sesembahan tersebut, mereka mengatakan, ‘Mereka ini adalah orang-orang yang akan memberikan syafa’at kepada kami di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.’
Ini adalah tujuan ke dua, mereka menyembah kepada sesembahan-sesembahan tersebut. Supaya sesembahan-sesembahan tersebut memberikan syafa’at kepada mereka di sisi Allah.
Menunjukkan sekali lagi bahwasanya mereka mengenal Allah. Dan bahwa tujuan mereka adalah tujuan yang baik. Akan tetapi apakah cara yang dilakukan oleh mereka adalah cara yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Dengarkanlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala setelahnya,
قُلْ أَتُنَبِّـُٔونَ ٱللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ
Katakanlah (Wahai Muhammad) kepada mereka, apakah kalian wahai orang-orang musyrikin, mengabarkan kepada Allah sesuatu yang tidak Allah ketahui di langit maupun di bumi?
Artinya apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrikin adalah sesuatu yang tidak berdasar. Seakan-akan mereka mengabarkan kepada Allah, sesuatu yang tidak Allah ketahui di langit maupun di bumi.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah mengabarkan yang demikian. Dari mana mereka tahu bahwasanya orang-orang shalih yang sudah meninggal tersebut yang mereka sembah memberikan syafa’at di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mereka.
Kemudian Allah mengatakan,
سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan.
Di sini Allah mengatakan, عَمَّا يُشْرِكُونَ dari apa yang mereka sekutukan. Menunjukkan bahwasanya apa yang mereka lakukan adalah termasuk jenis kesyirikan.
Perbuatan mereka menyembah kepada selain Allah, menyerahkan ibadah kepada selain Allah dengan tujuan supaya selain Allah tersebut memberikan syafa’at di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mereka, maka ini adalah termasuk bagian dari kesyirikan.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Qawa'idul Arba']