Halaqah 15: Penjelasan Kaidah Ke Dua Kitab Al Qawa’idul Arba’ (Bagian 4)
Materi HSI pada halaqah ke-15 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Qawaidul Arba adalah tentang penjelasan kaidah kedua kitab Qawaidul Arba bagian 4.
Mualif / pengarang ingin menunjukkan kepada kita tentang ucapan beliau diawal, bahwasanya tujuan orang-orang musyrikin menyembah berhala-berhala mereka adalah untuk meminta kedekatan kepada Allah & juga meminta syafa’at.
✓ Ini bukan berarti bahwasanya Mualif / pengarang mengingkari apa yang yang dinamakan dengan syafa’at.
⇒ Syafa’at dihari kiamat adalah hak.
Kewajiban bagi seorang mukmin maupun mukminah (yang laki-laki maupun wanita) untuk beriman adanya syafa’at berdasarkan dalil-dalil didalam Al-Quran maupun didalam Assunah. Wajib bagi seorang muslim untuk beriman dengan adanya syafa’at dihari kiamat, syafa’at dihari kiamat bermacam-macam ada diantara syafa’at tersebut yang merupakan kekhususan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya syafa’atul Ujma (syafa’at yang paling besar) yang terjadi dipadang Mahsyar dan diantara syafa’at yang khusus bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah syafa’at untuk masuk ke dalam surga (dibukanya pintu surga). Demikian pula syafa’at beliau kepada paman beliau Abu Tholib. Dan disana ada syafa’at yang umum dimiliki oleh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, demikian pula dilakukan oleh yang lain seperti para Malaikat, para Nabi, Orang-orang yang beriman, seperti syafa’at bagi orang-orang yang berdosa diantara orang-orang yang beriman yang mereka diazab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala didalam Neraka dan disana ada syafa’at mengangkat derajat didalam Surga dan ini semua berdasarkan dalil-dalil yang shahih bukan berarti apa yang beliau ucapkan disini bahwasanya beliau mengingkari syafa’at tersebut “tidak”.
Beliau menjelaskan setelahnya, bahwasanya syafa’at yang ada di dalam Al-Quran maupun Hadits ini ada dua macam
Beliau mengatakan :
والشفاعة: شفاعتان
“Syafa’at itu ada dua ”
شفاعة: منفية؛ وشفاعة مثبتة
⑴ syafa’at manfiyah شفاعة: منفية
Syafa’at yang diingkari. Diingkari oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
⑵ Syafa’at mustbatah شفاعة مثبتة
Syafa’at yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Disana ada syafa’at yang diingkari oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berdasarkan dalil-dalil di dalam Al-Quran disana ada syafa’at yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian beliau mengatakan :
فالشفاعة المنفية، ما كنت تطلب من غير الله، فيما لا يقدر عليه إلا الله
◆ Apa yang dimaksud dengan syafa’at yang diingkari oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Yang dimaksud dengan syafa’at yang diingkari adalah syafa’at yang diminta dari selain Allah
فيما لا يقدر عليه إلا الله
” Didalam perkara yang tidak mungkin melakukannya kecuali Allah ”
Apabila syafa’at ini diminta dari selain Allah maka inilah yang diingkari oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dihari kiamat. Tidak akan bermanfaat yang seperti ini, contohnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin quraisy karena mereka meminta syafa’at bukan dari Allah tetapi meminta syafa’at dari sesembahan² selain Allah.
Oleh karena itu tadi mereka mengatakan :
هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ
Mereka mengharap kepada sesembahan² tersebut, takut kepada sesembahan² tersebut, berdoa kepada sesembahan² tersebut, tujuannya supaya memberikan syafa’at bagi mereka disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.
Apabila syafa’at diminta dari selain Allah maka inilah yang diingkari oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Qawa'idul Arba']